Jumat, 10 April 2020

Filum Arthropoda Dan Pembagian Kelas



A.PENGERTIAN 
Arthropoda berasal dari bahasa latin Arthos : buku-buku, ruas; segmen, Podos : kaki. Atrthopoda adalah kelompok organisme yang memiliki ciri khusus yaitu kaki yang berbuku-buku. Artopoda dibagi menjadi 4 kelas yang berbeda yaitu Crustacea, Arachnoidea, Myriapoda, Insecta. Ciri Arthropoda adalah memiliki tubuh bersegmen-segmen/beruas-ruas, memiliki eksoskleton keras dan kaki-kakinya berbuku-buku,. Tubuh terdiri dari kepala (caput), thorax, dan abdomen (perut), pada umumnya mengalami reproduksi seksual dan adeksual, ad pula yang melalui metamorphosis. Arthopoda ada yang hidup bebas, parasite, komensal atau simbiotik.Habitatnya ada di laut, perairan tawar, gurun pasir dan padang rumput.
(Sistematika dari anggota takson Phylum Arthropoda)

Hewan arthropoda terbagi menjadi empat kelas besar, yakni kelas Crustacea, kelas Chelicerates, kelas Myriapoda, dan kelas Insecta. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai 4 kelas dalam klasifikasi Arthropoda tersebut diantaranya :

1.      Kelas Crushtacea
Crustacea (dalam bahasa latin, crusta = kulit) memiliki kulit yang keras. Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat. Pelekatan anterior membentuk dua pasang antena; krustasea adalah satu-satunya arthropoda dengan dua pasang. Tiga atau lebih pasang pelekatan yang dimodifikasi sebagai bagian mulut, termasuk mandibula keras. Kaki berjalan ada di dada, dan tidak seperti kerabat terestrial mereka serangga, krustasea juga memiliki pelekatan di daerah postgenital atau "ekor" mereka. Ciri – ciri lainnya yaitu Alat pencernaannya terdiri atas tiga bagian, yaitu tembolok untuk menampung makanan, lambung otot (empedal) dan Lambung kelenjar. Sistem reproduksinya bersifat diesis (berkelamin satu). Pembuahan terjadi secara eksternal. Telur menetas menjadi larva yang sangat kecil. Jenis kelamin terpisah. Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca. Contoh : Penaeus monodon
(Stuktur dan Sistem Tubuh Kelas Crushtacea)


(Contoh spesies kelas Crushtacea)

2.      Kelas Chelicerates
Chelicerates ditandai dengan cakar seperti bagian tubuh untuk makan yang disebut chelicerae, yang berfungsi sebagai penjepit atau taring. Chelicerate tidak memiliki antena, dan sebagian besar memiliki mata yang sederhana (mata dengan lensa tunggal). Chelicerates salah satunya adalah eurypterid, atau kalajengking air. Predator laut dan air tawar ini tumbuh hingga 3 m. Diperkirakan bahwa beberapa spesies dapat berjalan di darat, seperti halnya kepiting darat sekarang. Sebagian besar Chelicerates hidup laut, termasuk semua eurypterid, telah punah. Di antara chelicerate laut yang bertahan hidup saat ini adalah laba-laba laut (pycnogonids) dan kepiting tapal kuda. Ciri lainnya adalah Chelicerates menggunakan racun untuk melumpuhkan mangsa menggunakan kelisera (pada laba-laba), atau menggunakan ekor sengat (pada kalajengking). Hewan ini makan dari tubuh yang serangga dan hewan kecil yang telah dicerna sebagian (di luar) dengan menggunakan cairan pencernaan yang dihasilkan oleh lambung, lalu menuangkan cairan tersebut pada tubuh mangsa dengan kelisera atau pedipalpus. Cairan pencernaan itu akan “melelehkan” mangsa menjadi cairan nutrisi yang siap disedot melalui mulut, menuju kerongkongan, lalu lambung. Chelicerates memiliki satu atau dua gonad pada abdomen. Fertilisasi umumnya internal dan pada sebagian besar spesies, individu jantan menyalurkan sperma ke individu betina dalam “paket” atau spermatofor (en: spermatophore). Sebagian besar hewan golongan laba-laba bertelur, akan tetapi kalajengking dan beberapa tungau menyimpan telur di dalam tubuh mereka sampai menetas. Contoh : Sarcoptes scabiei
(Stuktur tubuh dan sistem pencernaan pada Kelas Chelicerates)


(Contoh spesies anggota Kelas Chelicerates)

3.      Kelas Myriapoda
            Myriapoda merupakan hewan yang memiliki banyak kaki. Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat, terutama di tempat yang banyak mengandung sampah, misalnya di kebun dan di bawah batu-batuan. Stuktur tubuh kelas ini yaitu setiap segmen terdiri dua segmen yang bergabung, yang disebut diplosomites, segmen pertama yang hanya memiliki satu pasang kaki disebut somites dan segmen terakhir disebut anal segmen, dimana proses defekasi terjadi. Diplopoda memiliki mata yang kurang berkembang, bahkan beberapa spesies tidak mempunyai mata. Saluran pencernaannya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi beracun pada segmen pertama, sedangkan Diplopoda bersifat herbivor, pemakan sampah dan daun-daunan. Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi internal). Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar. Contoh : Spirostreptus sp.
 
(Stuktur dan Sistem Tubuh Kelas Myriapoda)


(Contoh anggota Kelas Myriapoda)


4.      Kelas Insecta
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah. Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda.Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat. Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang. Saluran pencernaan dibagi tiga bagian: foregut (stomodeum) – perut bagian depan : terdapat katup cardiac valve (stomadeal). Midgut (mesenteron) – perut bagian tengah : terdapat katup pyloric valvae (proctodeal). Dan hind gut (proctodeum) – perut bagian belakang. Contoh : Valanga sp.
(Stuktur Tubuh Dan Sistem Pencernaan Kelas Insecta)

(Contoh Spesies Kelas Insecta)

Peranan Arthropoda yang menguntungkan, antara lain sebagai berikut :
      Sumber makanan yang mengandung protein tinggi, contohnya udang windu (Penaeus monodon), Panulirus homarus (lobster).
      Menghasilkan madu, contohnya lebah madu (Apis mellifera).
      Bahan pakaian sutera, contohnya kepompong ulat sutra (Bombyx mori).
      Membantu penyerbukan tanaman.
      Serangga predator sebagai pemberantas hama tanaman secara biologi.
Peranan Arthropoda yang merugikan, antara lain sebagai berikut :
      Perusak tanaman, yaitu semua larva atau ulat pemakan daun, wereng, dan belalang.
      Parasit pada manusia, contohnya caplak penyebab kudis (Sarcoptes scabiei), nyamuk, dan kutu rambut kepala (Pediculus humanus capitis)\
      Merusak kayu bangunan, misalnya rayap.

Daftar Pustaka :
Campbell, N.A & J.B. Reece.2008. Biologi Edisi 8 Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Joko Sartono. 2014. Inventarisasi hama dan patogen pada uji jarak tanam dan dosis pupuk kandang pada tanaman garut. Joglo. 28(1): 222-229.
Mutiara, H., dan F Syailindra. 2016. Skabies. Majority. 5(2): 37- 42.
Pratiwi Rianta. 2018. Aspek biologi dan ablasi mata pada udang windu penaeus    monodon  suku penaeidae (Decapoda: Malacostraca). Jurnal Oseana. 43(2):     34-47.
Raven et al., 2011, “ Phylum Arthropoda: The Arthropods,” Biology, 9th edition, McGraw-Hill, New York, NY.
Urry, L. A., M. L. Cain, P. V. Minorsky, S. A. Wasserman, dan J. B. Reece. 2016. Campbell Biology. Edisi Sebelas. New York: Pearson   Education 
Yulianti, Y. 2014. Zoologi Avertebrata: Arthropoda. Cirebon: IAIN Syekh Nurdjati.



2 komentar:

  1. Izin promo ya Admin^^
    bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
    mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
    mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik dan menguras emosi
    ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
    add Whatshapp : +85515373217 ^_~

    BalasHapus